seni

SENI ADALAH CARA UNTUK MELARIKAN DIRI TANPA MENINGGALKAN RUMAH

Kamis, 12 Desember 2013

Pengetahuan Seni Tari



SENI TARI
        I.            PENGERTIAN SENI TARI
Pengertian tari oleh beberapa tokoh :
1.       BPH Suryo diningrat mengungkapkan “ingkang kawastanan besan inggih menika ebahing saranduning badankasarengan ungeling gangsa, katata pika tuk wiramaning gendhing, jumbunhing pasemon kaliyan pikajenging joged.”
2.       Drs, Sudarsono dalam bukunya Djawa dan Bali:Dua PusatPerkembangan Tari di Indonesia mengungkapkan “tari adalah ekpresi jiwa manusia melalui geerak yang indah dan ritmis”
3.       La Meri dalam bukunya Dance Compotition mengungkapkan “tari adalah unsurr obyektif yang diberi subyektif”
4.       Drs. Wisnoe Wardhana dalam bukunya Pengajaran Tari  ekspresi estetis dalam gerak dengan media tubuh manusia.
5.       Kamala Devi Chattopadhyaya seorang ahli seni dari India.
Tari adalah suatu instinct atu desakan emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari.

      II.            ELEMEN TARI
Elemen dasar tari ada 3 yaitu:
a.       gerak
b.      ruang
c.       waktu
sedangkan Unsur pendukungnya yaitu
a.       ritme
b.      iringan
c.       rias busana
d.      tema: Pokok pikiran (ide gagasan) dari dasar cerita yang di pakai oleh seseorang(koreogafer)sebagai dasar untuk membuat gerak tari.
Macam macam tema
-        Heroik (tema kepahlawanan)     :Eko Prawiro,  Srikandi Mustakaweni, Srikandi Cakil
-        Erotik (tema Percintaan)               :Beksan Endah, Karonsih, Lambangsih, Enggar-Enggar, Driasmoro.
-        Pantomimi/mimetik (meniru aktifitas sehari hari) :Memetik Teh, Nelayan, Bondan Tani.
-        Imitatif (meniru hewan)                               :Kidang, Kelinci, Angsa, Merak

e.      dekorasi
f.        properti
    III.            GERAK  TARI
·         Gerak wantah:gerak yang belum mengalami distilisasi(gerak biasa)contoh :gerak daun tertiup angin
·         Gerak distile:artinya gerak yang telah mengalami pengolahan
Gerak ini di bagi menjadi 2:,
1.       Gerak murni:gerak yang benar-benar memperhatikan nilai keindahandan tidak mengandung maksud. Contoh: ukelan tangan
2.       Gerak manakwi:gerak yang mengandung arti. Contoh :ulap ulap memiliki arti melihat

    IV.            IRINGAN
Berdasarkan sumbernya iringan dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

1.       Internal: iringan yang muncul dari penari itu sendiri. Contoh: siulan, tepuk tangan.
2.       Eksternal: iringan yang muncul dari luar penari. Contoh: kaset,dvd dll
Fungsi iringan:
a.       Menghidupkan dan membentuk suasana
b.      Membantu memperjelas adegan
c.       Memperjelas pengungkapan tari
d.      Mengatur aktifitas gerak tari
e.      Menghidupkan karya tari secara totalitas
Jenis tari:
·         Tari tradisional : tari yang mengalami perjalanan yang cukup lama tapi masih berpijak pada kaidah-kaidah tradisi terdiri dari :
1.       Tari rakyat           : tari yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat itu sendiri
Ciri-ciri tari ini adalah pola gerak sederhana,mudah ditirukan,monoton
Contoh: ketuk tilu (jawa barat),tayub (jateng),  reog (ponorogo), ketek ogleng(wonogiri)
2.       Tari primitif         : tari yang bersifat magis, sakral, mistis, religius, biasnya digunakan untuk persembahan kepada penguasa yang dianggap suatu daerah,untuk kesejahteraan suatu desa,
Ciri-ciri :besifat magis,biasanya dilakukn dengan melingkar, untuk mendapatkn suatu yang brsft magis gerak di ulang-ulang dengan musik yang monoton
3.       Tari klasik             : tari yang mengandung norma tinggi dan mengandung nilai simbolik, filosofi (jadi tidak sembarang )
Contoh:bedaya ketawang(surakarta), bedaya semang(jogja), Srimpi anglir mendung (mangkunegaran)
·         Tari kreasi baru:tari yang masih berpijak pada kaidah tapi sudah ke arah kebebasan dalam penggarapan tari
Contoh:kelinci,merak,soyong
o   Fungsi rias dan busana
·         Membentuk karakter
·         Mengetahui peran
·         Membedakan watak
·         Mengetahi jnis klmin
o   Tata busana
·         Werkudoro         : jarik poleng
·         Raja                       : Parang Barong
·         Punakawan        : Jarik motif kawung
·         Bedaya                 :dodot ageng motif alas-alasan,cinde
o   Irah irahan
·         Tekes    : Minakjinggo, Ronggolawe.
·         Pogog   :Srikandi, Mustokoweni, Larasati, Trijoto, Wahita, Puyengan.
·         Gelung : Janaka
·         Jamang
·         Kethon
·         Iket

      V.            Aturan dalam menari di surakarta disebut HASTA SAWANDA (8 unsur)
·         Pacak    :ketentuan yang harus diterpakn dalam menari
·         Pancat  :kesenambungan antara gerak yang satu dgn yang lain,sehingga nampak menyatu
·         Ulat        :Pandangan haru jelas(dlm menoleh)dan sesui yang di perankan
·         Lulut      :Hafalan gerak
·         Wiled    :kreatifitasan menari (gaya pribadi stiap penari
·         Luwes   :kebagusan tubuh dala menari
·         Irama    :ketukan yang menyangkut cpt gerakny tari
·         Gendhing:Iringan tari untuk mengatur dan meengetahui jatuhny,kempul,kenong gong

    VI.            Aturan dalam tari yogjakarta di sebut SAPTOYO(7 unsur)
·         Wiroso
·         Wirama
·         Wirogo
·         Greget
·         ora mingkuh
·         sawiji
·         sengguh
·          
  VII.            GAYA
Pengertian gaya yaitu sifat pembawaan tari menyangkut cara-cara bergerak tertentu
Di jawa tengah ada gaya surakarta dan gaya yogyakarta
Lahirnya kedua gaya ini sebagai akibat terpecahnya kerajaaan mataram menjadi 2 (1755), terjadinya babat giyanti yaitu babat kasunanan surakarta dan kesultanan yogyakarta
Mengalami perkembangan pesat pada tahun XVII yaitu wayang wong dan langendriyan
o   Wayang wong
Seni pertunjukan yang memedukan 3 cabang seni:tari,karawitan,drama
Menggunakan ontowecono(omongan)
Berkembang di mangkunegran sktr abad IX pd zaman mangkunegoro 1(pangeran samber nyowo)
o   Langendriyan
Drama tari yang mneggunakan vokal(tembang)
Mengambil cerita epos damar wulan
Berasal dari mangkunegoro di ciptakan kanjeng gusti pangeran adipati arya mangkunegara IV
o   Langen mandro wanara
Drama tari yang dilakukan dengan jongkok
Mengambil cerita ramayana
Diciptakan danurejo VIIsktr abad XIX                  
o   Sendratari
o   Suatu pertunujakan yang mengadung cerita dengan menggunakan gerak tanpa dialog
o   Berdasarkan fungsi,tari di bagi
·         Tari Upacara
·         Tari hiburan
·         Tari Pertunjukan
VIII.            Bentuk tari berdasarkan penggarapannya
·         Tunggal: tari yang dilakukan satu penari saja.
Hal hal yang harus di perhatikan:
-        Rasa percaya diri yang tinggi
-        Menguasai karakter dan isi tema tari
-        Menguasai irama dan rasa ruang pentas
-        Menguasai ragam gerak
Contoh(retro ngayudha,retno pamudya)
·         Berpasang : tari yang dilakukan dua orang penari ,gerak yang di gunakan harus berhubungan dan terkait.
Di bagi mejadi 2:
Wireng: karakter sama,  menampilkan tema heroik, tidak ada yang kalah dan yang menang, kostum sama, tidak mengambil dari cerita
 Contoh:retno tinanding,panji kembar,bondoyudo,bugis kembar ,lawung
Penthilan: karakter tidak sama, kostum tidak sama,  diambil dari cerita, terlihat jelas pera mengn dan kalah
Contoh:srikandi mustokoweni,srikandi bukis lawa,adan egar kelasworo
·         Kelompok: tari yang dilakukan oleh banyk penari grakkan bisa sama bisa tidak
-        Tari kelompok tanpa dialog:sendartari,srimpi,bedaya
-        Tari kelompok menggunakan dialog:wayang wong,langendrian
·         Tari masal:tari yang dilakukan banyak orang dgn gerakan yang sama(rampak)
Contoh:kelono,gamyong,jaranan.

    IX.            Pola garapan(ditinjau dari pola garapan )
·         Consert dance: suatu garapan yang memerlukan persiapan matang dengan penanggung jawab yang tinggi,
·         Show dance:suatu garapan tari yang digunakan untuk memeriahkan resepsi
      X.            Dramatik:sentuhan emosional yang diungkapkan dari suartu peranan /penokohan,sehingga dapat menjiwai atau dapat mengekspresikan.

    XI.            Pola lantai:
·         Simetris:menimbulkan kesan seimbang,aman,tanang,harmonis
·         Asimetris:menimbulkan pola yang tidak aman dan tidak seimbang

         Lampu dalam suatu pertunjukan
·         Follow spot:lampu yang di gunakan untk menyinari peran tertentu,lampu ini mengikuti pemain
·         Spot light:lampu yang khusus digunakan di atas panggung
·         Stript light:lampu yang berdert di gantung di atas panggung gunanya untk menyinari daerah panggung
·         Foot light:lampu yang digunakn untk menyinari kaki

Sabtu, 23 November 2013

SENI TARI DAN SENI TEATER

Tari

Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.

SEJARAH TARI DI INDONESIA

A. ZAMAN PRASEJARAH
Zaman prasejarah adalah zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia. Entuk dan wujud tariannya cenderung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imiatatif. Sebagai contoh menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan dan penyembuhan penyakit
B. ZAMAN INDONESIA HINDU
Pada zaman Indonesia hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dar India. Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia hindu seperi tari-tarian adat dan keagamaan berhasil disempurnakan menjadi tarian klasik yang beratistik tinggi. Sebagai contoh wayang wong, wayang topeng.
C. ZAMAN INDONESIA ISLAM
Pada zaman Indonesia islam, seni mengalami keyaan penggarapannya kebanyakan di keraton yaitu kasutanan dan kesultanan. Kedua kerajaan tersebut mengembangkan identitasnya yang akhirnya menjadi 2 jenis tari yaitu kasunanan dan kasultanan.
D. ZAMN PENJAJAHAN
Pada zaman penjajahan, tari-tarian mengalami kesuraman sebab berada dalam suasana peperangan dan penjajahan.
E. ZAMAN SETELAH MERDEKA SAMPAI SEKARANG
Setelah merdeka, peran tari mulai difungskikan untuk keagamaan ataupun sebagai hiburan dan muncul banyak kreasi-kreasi baru ataupun inovasi terhadap seni tari klasik.

Teater Tradisional
Teater Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis masing-masing daerah.
- Ketoprak dari Yogyakarta                                              
- Ludruk dari Surabaya                                             
 - Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta                                  
- Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi                                    
 - Mamanda dan Wayang Gong dari Kalimantan Selatan                               
- Mak Yong dan Mendu dari Riau                                          
- Masres dari Indramayu                                                   - Randai dari Sumatera Barat                                                   - Dulmulk dari Sumatera Selatan                                           
- Bangsawan dari Sumatera Utara Anak Ari dari Nusa Tenggara
- Arya Barong Kecak dari Bali

Ciri-ciri Teater Tradisional
Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun temurun.

Teater Modern

Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari, atau karya sastra.
contoh Teater Modern :
a. drama
b. teater
c. sinetron
d. film

Ciri-ciri Teater Modern
- Panggunga tertata
- Ada pengaturan jalan cerita
- tempat panggung tertutup

Kelompok dan sutradara

Kelompok teater modern dan sutradara:
1. Teater Gandrik : Jujuk Prabowo
2. Teater Garasi : Yudi Ahmad Tajudin
3. Teater Koma : N. Riantiarno
4. Bengkel Teater : WS Rendra
5. Teater Kecil : Arifin C. Noor dan lain-lain

Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur dalam teater antara lain:

1. Naskah/Skenenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. Skenario
Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap, seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih realistis.
3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa disebut aktris/aktor.

Macam-macam peran:

a. Peran Utama
Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah
b. Peran Pembantu
Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
c. Peran Tambahan/Figuran
Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana

4. sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan atau pementasan teater/drama/film/sinetron.

5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama atau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan lain-lain
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara:

a. Tata Rias
Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
c. Tata Lampu
Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara
e. Tata Pentas
Tata Pentas adalah seting, komposisi properti agar efektif mendukung pentas
f. Pentas/Panggung

7. Penonton
Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi senimannya bisa sebagaievaluator dari karyanya.